Mengenal Kesehatan Mental
Oleh: Naan, S.Psi.I, M.Ag
Berbicara mengenai kesehatan mental suatu hari, saya bertanya kepada seorang teman tentang keadaannya hari itu. Teman saya menjawab dengan penuh semangat: “oh saya sangat sehat.” Saya menimpalinya dengan mengatakan: “Alhamdulillah, luar biasa.”
Cuplikan percakapan itu cukup menggelitik pikiran saya, bagaimana seseorang bisa mengatakan bahwa dirinya sangat sehat. Sebenarnya apa itu sehat dan apa kesehatan mental itu?
Yuk kita lihat kamus!
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online menyebutkan bahwa kata sehat berasal dari Bahasa Arab, sihhah yang berarti terbebas kepada penyakit. Seluruh badan dan bagian-bagiannya (bebas dari sakit). Sehat juga berarti waras. Salah satu arti lainnya sehat juga bisa berarti pikiran kita baik dan normal. Kata sehat juga bisa digabungkan dengan kata lain yang mengandung arti lebih spesifik, sepertai sehat akal, sehat pikiran daln lainnya.[1]
Apakah sehat pikiran sama dengan sehat mental?
Yuk lihat kamus lagi!
KBBI kemudian menjelaskan kata mental bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga.[2]
Dari dua penjelasan tersebut di atas menunjukkan, kata sehat memiliki arti lebih luas, sementara mental mengandung arti yang lebih sempit. Mental hanya berbicara tentang sesuatu yang tidak berbentuk dari manusia. Mental menggambarkan tentang suatu keadaan yang bukan fisik.
Sekarang bagaimana dengan definisi mengenai kesehatan mental?
Untuk menjawabnya, yuk baca penjelasannya dari organisasi kesehatan dunia WHO[3]:
Mental health is a state of mental well-being that enables people to cope with the stresses of life, realize their abilities, learn well and work well, and contribute to their community. It is an integral component of health and well-being that underpins our individual and collective abilities to make decisions, build relationships and shape the world we live in. Mental health is a basic human right. And it is crucial to personal, community and socio-economic development.
“Kesehatan mental adalah keadaan sejahtera mental yang memungkinkan seseorang mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuannya, belajar dengan baik dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitasnya. Ini adalah komponen integral dari kesehatan dan kesejahteraan yang mendasari kemampuan individu dan kolektif kita untuk mengambil keputusan, membangun hubungan, dan membentuk dunia tempat kita tinggal. Kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang mendasar. Dan ini penting untuk pengembangan pribadi, komunitas dan sosial-ekonomi.”
Definisi ini menjelaskan betapa pentingnya kita memiliki mental yang sehat, dan sejahtera. Keadaan mental yang baik ini bermanfaat dalam mengelola berbagai tekanan hidup dan menemukan celah dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.
Kita juga akan menyadari kemampuan sendiri. Masalah yang ada menjadi tantangan tersendiri untuk menemukan solusinya. Pada perspektif ini, kita akan berdamai dengan masalah yang ada, hingga ditemukan jawabannya.
Contoh tekanan hidup yang sulit dikendalikan dan dapat dengan mudah ditemukan di sekitar kita adalah masalah ekonomi. Individu yang gagal dalam mengatasi dampak kekurangan finansial menjadi sebab seseorang terjebak pada perbuatan yang merugikan dirinya seperti pinjaman online (pinjol), judi online (judol) hingga melakukan kejahatan lainnya.
Nasihat bijak untuk tetap tenang dalam menghadapi tekanan hidup adalah: relaksasi energi diri dengan cara meditasi.
—hening sejenak untuk kesejahteraan mental—
[1] https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sehat
[2] https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/mental
[3] https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response/?gad_source=1&gclid=CjwKCAjwnei0BhB-EiwAA2xuBt4daQ-U3t1JHM0Jomuxak_eJ_K1ZOs-6pkbO91fvNVkZUoNWhTFexoC42EQAvD_BwE
1 thought on “Mengenal Kesehatan Mental”
Pingback: Kesehatan Mental Dalam Pandangan Tasawuf - DosenQta